Koperasi
adalah badan usaha yang unik karena dimiliki oleh banyak individu. Koperasi
merupakan kumpulan dari individu-individu yang memiliki kesamaan visi, misi,
dan didasari oleh jiwa kerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam
operasinya, kebijakan-kebijakan yang diambil dalam koperasi dilakukan secara demokratis
demi kepentingan untuk mencapai tujuan dan keinginan bersama.
Pada
dasarnya, pengelolaan koperasi yang profesional adalah didasari oleh kemampuan
pengurus atau manajemen koperasi untuk menjalankan keputusan dan kebijakan yang
sudah dibuat secara demokratis dalam Rapat Anggota Koperasi dan ditunjang oleh
pengawasan yang kontinu atas realisasi dan implementasi kebijakan-kebijakan
tersebut.
Bagaimana
koperasi yang ideal itu ? Koperasi yang ideal adalah suatu koperasi yang
dibentuk dengan semangat kebersamaan dan dijadikan wahana yang potensial untuk:
- Melakukan kegiatan ekonomi (usaha) bersama untuk kepentingan (untuk memenuhi kebutuhan) bersama dengan semangat kekeluargaan, gotong royong dan musyawarah.
- Meningkatkan persatuan dan kesatuan di kalangan anggota serta berbagai pihak yang ada.
- Belajar melakukan kegiatan ekonomi (usaha) bagi yang belum pernah melakukan kegiatan usaha.
- Membantu khususnya anggota (bila berkembang bisa untuk masyarakat pada umumnya) dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Termasuk masalah keuangan.
- Menjadikan koperasi sebagai sarana mencapai tujuan koperasi seperti yang diinginkan para anggota.
- Memantapkan orientasi yang positif pada diri anggota agar koperasi dapat dijadikan sebagai suatu unit kegiatan kelembagaan.
Bagaimana
cara yang baik untuk memajukan koperasi di indonesia. Mungkin cara yang bisa
dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
Membenahi kondisi internal dalam koperasi
Adalah praktik-praktik operasional
yang tidak efisien dan juga mengandung kelemahan dalam kinerjanya perlu
dibenahi secara cepat. Dengan adanya dominasi pengurusan yang berlebihan dan
tidak sesuai dengan aspeknya perlu dibatasi dengan cara peraturan-peraturan
yang menutup celah penyimpangan koperasi
2.
Memperbaiki koperasi secara keseluruhan
Adalah Kementerian Koperasi dan UKM
perlu menyiapkan sebuah blue print pengelolaan koperasi secara efektif. Blue
print koperasi ini nantinya bisa diharapkan akan menjadi panduan untuk seluruh
koperasi di Indonesia dalam menjalankan kegiatan operasinya secara profesional,
efektif dan efisien.
3.
Menerapkan Sistem GCG
Adalah Koperasi perlu mencontoh
implementasi good corporate governance(GCG) yang telah diterapkan pada
perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum perseroan. Implementasi GCG dalam
beberapa hal dapat diimplementasikan pada koperasi. Untuk itu, regulator, dalam
hal ini Kementerian Koperasi dan UKM perlu memperkenalkan secara maksimal suatu
konsep good cooperative governance (disingkat juga dengan GCG) atau tatakelola
koperasi yang baik agar koperasi dapat menjadi lebih maju dalam bidangnya.
Perkembangan koperasi di Indonesia semakin lama semakin menunjukkan
perkembangan menggembirakan. Sebagai salah satu pilar penopang perekonomian
Indonesia, keberadaan koperasi sangat kuat dan mendapat tempat tersendiri di
kalangan pengguna jasanya.
4.
Merekrut anggota yang berkompeten
Adalah Tidak hanya orang yang
sekedar mau menjadi anggota melainkan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam
pengelolaan dan pengembangan koperasi. Contohnya dengan mencari pemimpin yang
dapat memimpin dengan baik, kemudian pengelolaan dipegang oleh orang yang berkompeten
dalam bidangnya masing-masing. Serta perlu dibuat pelatihan bagi pengurus koperasi
yang belum berpengalaman.
Berapa
banyak koperasi yang menyelenggarakan pemilihan pengurus dengan
menyelenggarakan fit and proper test terlebih dahulu? Dimana ada sekelompok
orang yang independen dan ahli menilai kecakapan calon pengurus, sejauh mana
integritasnya, keahlian memimpin, jiwa kewirausahaannnya, kemampuan manajerial
dan pengetahuan tentang koperasi. Pengurus adalah top managementnya koperasi,
CEO nya koperasi. Jika memilih CEO sudah dilakukan sembarangan, tanpa ada fit
and proper test, jangan harap organisasi bisa melesat cepat. Setidaknya ada
beberapa kriteria yang perlu dimiliki oleh calon pengurus koperasi agar dirinya
layak dipilih menjadi pengurus. Antara lain :
A.
Berani
Sejauh
mana pengurus berani mengambil resiko? Jangan memilih orang yang hanya cari
aman untuk jadi pengurus koperasi. Bisa stagnan koperasinya. Bisnis erat
kaitannya dengan resiko, siapa yang tidak berani mengambil resiko, jangan berbisnis.
Siapa yang tidak bisa berbisnis, jangan dipilih menjadi pengurus. Sejauh mana
pengurus berani mengkonfrontasi orang-orang yang menghalangi perkembangan
koperasi? Untuk berkembang, koperasi perlu berubah. Dan dalam perubahan pasti
ada orang-orang yang menentang, orang-orang yang berdiri menghalangi di tengah
jalan mencapai tujuan.
B. Punya
integritas yang tinggi
Integritas
berarti walk the talk and talk the walk. Melakukan apa yang ia katakan dan
mengatakan apa yang ia lakukan. Bukan cuma orang yang omdo (omong doang) atau
NATO (No Action Talk Only). Orang yang punya prinsip dan nilai yang dipegang
teguh. Orang lain tahu karakter orang tersebut jika menghadapi tekanan seperti
apa, jika menghadapi masalah seperti apa. Orang yang tidak mudah
terombang-ambing oleh issue atau pendapat mayoritas.
C.
Berjiwa wirausaha
Berjiwa
wirausaha identik dengan tahan banting, kreatif, mandiri, tidak mudah putus
asa. Pilihlah pengurus yang jika memungkinkan punya pengalaman membangun
bisnisnya sendiri. Pilihan terakhir adalah pengurus yang seumur hidup jadi
orang gajian, agak sulit untuk menjadikan orang seperti ini untuk jadi pengurus.
Minimal perlu diikutkan workshop dan pelatihan kewirausahaaan.
D.
Berjiwa pemimpin
Secara
struktural, di bawah pengurus ada pengelola koperasi. Pengelola koperasi lah
yang menjalankan sebagian besar bisnis dan operasional koperasi, lebih dari 90%
jalannya roda koperasi ada di pengelola. Bisa dianalogikan pengurus dan
pengelola adalah seperti supir dan mobilnya. Supir yang hebat membutuhkan mobil
yang hebat, begitu pula sebaliknya. Supir yang piawai dengan mobil yang payah
hanya akan membuat repot dan frustasi si supir. Sebaliknnya, mobil canggih
dengan supir yang asal supir akan menyia-nyiakan potensi yang ada di mobil,
fitur-fitur yang canggih menjadi tidak berguna, dan ketika mobil tersebut
mengalami masalah si supir tidak mampu menanganinya.
Kepemimpinan
punya dasar-dasar, prinsip-prinsip dan gaya kepemimpinan yang macam-macam. Itu
yang harus dimiliki oleh pengurus koperasi.
E. Punya
kemampuan manajerial
Mengurus
koperasi jangan asal mengurus tanpa ada ilmunya. Ada yang namanya ilmu
manajemen, bagaimana caranya merencanakan sesuatu agar efektif, bagaimana
mendelegasikan, bagiamana membagi perusahaan kedalam fungsi-fungsi kerja, dan
lain-lain. Sangat menguntungkan sekali jika ada kandidat pengurus yang memiliki
latar belakang manajemen. Namun jika pilihan kandidat pengurus yang ada tidak
ada yang berlatar belakang manajemen, maka sekali lagi pilihlah pengurus yang
punya karakeristik pembelajar. Agar ia dapat mempelajari ilmu manajemen.
F.
Mengerti tentang perkoperasian
Adakah
pengurus yang tidak tahu tujuan dan prinsip koperasi? Banyak. Mengapa saya
bilang begitu, karena umumnya pengurus hanya berfokus pada cara mengembangkan
dan membesarkan koperasi, dari segi finansial. Tanpa memperhatikan jiwa dari
koperasi. Pengurus yang seperti ini akan membawa koperasi tidak bedanya dengan
perusahaan-perusahaan swasta, hanya
bertujuan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.
G. Punya
keahlian interpersonal yang baik
Pendidikan
perkoperasian adalah salah satu prinsip koperasi. Sasaran pendidikan ini
terutama adalah anggota, karena anggota lah secara bersama-sama yang menentukan
jalannya koperasi. Pendidikan perkoperasian ini tidak dilakukan dengan sekali
atau beberapa kali memberikan penyuluhan atau seminar umum. Pendidikan koperasi
akan jauh lebih efektif jika dilakukan dengan pendekatan personal dan
berangsur-angsur. Mendekati dan memberikan pemahaman tentang koperasi kepada
orang per orang, kelompok per kelompok. Disinilah peran keahlian interpersonal.
Bagaimana pengurus dapat memengaruhi para anggota koperasi untuk bersama-sama
memajukan koperasi.
5.
Meningkatkan daya jual koperasi dan melakukan sarana promosi
Adalah Untuk meningkatkan daya jual
koperasi, yang akan saya lakukan adalah membuat koperasi lebih bagus lagi.
Membuat koperasi agar terlihat menarik supaya masyarakat tertarik ntuk membeli
di koperasi mungkin dengan cara mengecat dinding koperasi dengan warna-warna
yang indah, menyediakan AC, ruangan tertata dengan rapi dan menyediakan
pelayanan yang baik sehingga masyarakat puas. koperasi pun memerlukan sarana
promosi untuk mengekspose kegiatan usahanya agar dapat diketahui oleh
masyarakat umum seperti badan usaha lainnya salah satu caranya dengan
menyebarkan brosur dan membuat spanduk agar masyarakat mengetahuinya.