Senin, 20 Juni 2016

Kepailitan Atau Kebangkrutan



Latar Belakang
Peraturan mengenai kepailitan telah ada sejak masa lampau, dimana para kreditor menggunakan pailit untuk mengancam debitor agar segera melunasi hutangnya. Semakin pesatnya perkembangan ekonomi menimbulkan semakin banyaknya permasalahan utang-piutang di masyarakat. Di Indonesia, peraturan mengenai kepailitan telah ada sejak tahun 1905. Saat ini, Undang-Undang yang  digunakan untuk menyelesaikan permasalahan kepailitan adalah Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UU Kepailitan”).
Pengertian Kepailitan
Pengertian dari bangkrut atau pailit menurut Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan antara lain, keadaan dimana seseorang yang oleh suatu pengadilan dinyatakan bankrupt dan yang aktivanya atau warisannya telah diperuntukkan untuk membayar utang-utangnya. Sedangkan, kepailitan menurut UU Kepailitan diartikan sebagai sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
Syarat dan Putusan Kepailitan
Bilamana suatu perusahaan dapat dikatakan pailit, menurut UU Kepailitan adalah jika suatu perusahaan memenuhi syarat-syarat yuridis kepailitan. Syarat-syarat tersebut menurut Pasal 2 UU Kepailitan meliputi adanya debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan. Kreditor dalam hal ini adalah kreditor baik konkuren, kreditor separatis maupun kreditor preferen. Sedangkan utang yang telah jatuh waktu berarti kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu, baik karena telah diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihan sesuai perjanjian ataupun karena putusan pengadilan, arbiter atau majelis arbitrase.
Permohonan pailit menurut UU Kepailitan dapat diajukan oleh debitor, satu atau lebih kreditor, jaksa, Bank Indonesia, Perusahaan Efek atau Perusahaan Asuransi.
Faktor-faktor penyebab kepailitan

1. Tidak mampu menangkap kebutuhan konsumen
Sebuah perusahaan harus mampu menangkap kebutuhan konsumen agar layanan atau produk yang diberikan diterima pasar. Namun, jika hal itu diabaikan apa yang dihadirkan perusahaan akan sia-sia karena tidak dapat diserap konsumen akibat tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Terlalu fokus pada pengembangan produk
Fokus terhadap pengembangan produk merupakan hal yang baik dan harus dipertahankan. Namun, apa jadinya jika terlalu fokus terhadap hal tersebut? Selain melupakan kebutuhan konsumen, perusahaan yang terlalu fokus pada pengembangan produk akan kehilangan kepekaan terhadap apa yang terjadi di dalam perusahaan, situasi di luar, dan lain-lain.
3. Ketakutan berlebihan
Ketakutan bangkrut, ketakutan rugi, ketakutan tidak dapat melayani konsumen, ketakutan ketidakmampuan mengatasi masalah, semua itu wajar asal masih dalam porsinya. Namun, apabila ketakutan itu melebihi batas normal, kondisi tersebut harus diwaspadai karena akan menghambat kinerja perusahaan dan membawa kehancuran.
4. Berhenti melakukan inovasi
Kasus bangkrutnya Kodak bisa menjadi pelajaran bagaimana penting sebuah inovasi dalam berbisnis. Inovasi merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap pengusaha. Tanpa inovasi, produk-produk yang dijual lama kelamaan akan membosankan bagi masyarakat yang menjadi target pasar.
5. Kurang mengamati pergerakan kompetitor
Kurang mengamati pergerakan kompetitor akan menyebabkan sebuah perusahaan kalah bersaing dan tertinggal jauh di belakang. Sebuah perusahaan harus tetap memperhatikan langkah-langkah yang dilakukan kompetitor.
6. Harga terlalu mahal
Beberapa orang percaya bahwa harga mahal akan membuat produk sebuah perusahaan tampak lebih bagus dan lebih mewah dari aslinya. Namun, apa jadinya jika ada perusahaan baru yang mengeluarkan produk mirip dengan barang perusahaan Anda dan menjualnya jauh lebih murah? Kemungkinan akan ditinggal konsumen sangat besar.
Penyebab Lain
• Terlilit utang
• Ekspansi berlebihan
• Penipuan dilakukan CEO
• Kesalahan manajemen perusahaan
• Pengeluaran tidak terkendali
Contoh Perusahaan Yang Mengalami Kebangkrutan
• Enron
Pada 2001, terjadi skandal pembukuan besar-besaran di salah satu perusahaan raksasa energi yang bermarkas di Houston, AS, yakni Enron. Fasilitas gaji yang luar biasa besar diyakini masa depan cerah bagi orang-orang yang bekerja di Enron. Namun, kesuksesan Enron ternyata hanya topeng. Kondisi asli perusahaan sebenarnya sangat mengerikan dengan jumlah utang sangat besar dan aset perusahaan minim, sehingga menyeret perseroan ke arah kebangkrutan pada 2001.

• WorldCom
Perusahaan komunikasi terbesar kedua di Amerika Serikat ini menyatakan pailit pada 2002 setelah terbukti melakukan kecurangan dalam laporan keuangan. Penipuan yang dilakukan CEO WorldCom Bernard Ebbes, menyebabkan perusahaan telekomunikasi yang memiliki karyawan 80.000 orang tersebut bangkrut. Aset perusahaan senilai USD103,9 miliar pun raib.
• Lehman Brothers
Investment Bank terkenal Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutan pada September 2008 dengan aset ditaksir bernilai USD691 miliar. Banyak ahli ekonomi berpendapat peristiwa tersebut merupakan puncak dari krisis ekonomi yang berlangsung saat itu. Ditambah dengan keputusan pemerintah AS untuk tidak ikut campur membantu mereka keluar dari masalah.
• MF Global Holdings
Perusahaan berusia lebih dari 200 tahun ini mendaftarkan pailit  dan menjadi kasus kebangkrutan korporasi terbesar di Wall Street setelah Lehman Brothers pada September 2008. Malapetaka perusahaan pialang derivatif itu terjadi karena melakukan pertaruhan yang sangat berisiko pada surat utang Eropa.
• Washington Mutual (WaMu)
Pada musim gugur 2008, setelah berbagai upaya mencari suntikan dana segar mentok, Washington Mutual Inc (WaMu) akhirnya menyerah dan dinyatakan bangkrut. Kebangkrutan bank beraset USD307 miliar itu adalah yang terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat (AS). WaMu ditutup karena salah urus.
• Chrysler
Perusahaan mobil ini mengajukan kebangkrutan pada 2009. Chrysler mengajukan petisi pailit lebih awal 2 bulan dari General Motors (GM). Kondisi keuangan pada saat itu cukup genting, ditambah dengan bubarnya Lehman Brother pada September 2008. Pemerintah Amerika membantu dengan menjembatani kesepakatan dengan Fiat, produsen mobil asal Italia yang berhasil menyelamatkan Chrysler dari kebangkrutan. Perusahaan ini sekarang dikenal dengan nama Fiat Chrysler.
• General Motors
Ketika mengajukan petisi perlindungan terkait masalah kebangkrutan pada Juni 2009, General Motors (GM) memiliki nilai USD91 Miliar. Sangat disayangkan, karena mobil legendaris itu sudah dianggap sebagai patokan sepanjang sejarah manufaktur Amerika. Biaya tenaga kerja yang sangat berat dan meningkatnya persaingan dengan mobil-mobil Jepang merupakan faktor penyebab tutupnya GM.
• Kodak
Kodak adalah pemain utama dalam dunia film, kamera dan industri percetakan selama lebih dari 125 tahun. Sayang, manajemen buruk dan kurangnya inovasi menyebabkan mereka kalah bersaing. Pada Januari 2012, Kodak terpaksa mengajukan permohonan perlindungan kebangkrutan meski pada akhirnya dapat kembali pulih setelah membayar utang sekitar USD3,4 Miliar.
• Atari Inc
Pada 2013, Atari Inc, perusahaan pembuat konsol video game yang sangat terkenal pada akhir 1970-an sampai pertengahan 1980-an mengajukan kebangkrutan. Pengajuan pailit ini sebagai langkah penyelamatan diri Atari Inc setelah perusahaan induk mereka di Prancis, Atari SA atau Infogrames terlibat banyak utang. Pendapatan Atari turun sebesar 34% pada 2012 dan 43% pada tahun sebelumnya.

• Blockbuster
Blockbuster pada masanya adalah pemain terbesar dalam bidang penyewaan Video dan DVD. Namun, mereka tidak mampu melakukan inovasi menyikapi era baru internet.  Inovasi inilah yang menggerus pangsa pasar bisnis penyewaan video dan DVD. Pada November 2013, Blockbuster menutup 300 cabang dan mengajukan permohonan kebangkrutan.
• RadioShack
RadioShack adalah perusahaan penjual berbagai jenis radio dan alat-alat elektronik yang berkembang pesat pada era 1950-1970-an. Mereka telah  menjual lebih dari 73 juta telepon selular dan memegang rekor penjualan CD dan walkman.
Sangat disayangkan RadioShack yang selama ini selalu terdepan dalam inovasi produk-produknya justru tidak mengikuti perkembangan teknologi smartphone. RadioShac akhirnya mengajukan permohonan kebangkrutan pada Februari 2015.
• MGM
Bagi penggemar film-film Hollywood, tentu mengenal ikon singa mengaum milik MGM. Perusahaan ini sempat menjadi salah satu studio film terbesar di Hollywood. Turunnya penjualan DVD dan utang hingga USD3,7 miliar adalah alasan MGM mengajukan pailit.
Cara mencegah kepailitan
1. Membaca

Membaca adalah hal pertama yang harus dilakukan. Sebaiknya Anda lebih sering membaca buku biografi para pengusaha sukses setingkat Bill Gates. Pelajari betul apa saja kesalahan Bill gates atau tokoh lain yang pernah mereka lakukan. Sehingga anda tahu betul kesalahan-kesalahan tersebut tidak seharusnya Anda lakukan dalam bisnis.
2. Merancang rencana bisnis dengan baik

Buatlah rencana tentang bisnis anda yang didalamnya terdapat beberapa aspek yakni marketing, keuangan, tenaga kerja, serta produksi. Rencana bisnis yang bagus adalah rencana yang tidak hanya Anda buat lewat insting akan tetapi dilakukan lewat penelitian.
 Survei semua aspek, meliputi bahan baku produk, analisa SWOT bisnis, hingga aspek konsumen. Siapa sebenarnya konsumen Anda dan apa kebutuhannya. Riset Anda akan menjawab itu semua.
3. Menetapkan visi dan misi perusahaan 

Visi misi ibarat tubuh manusia. Anda tidak akan bergerak maju tanpa cita-cita dan mengetahui betul cara apa yang harus dicapai untuk mewujudkan cita-cita Anda. Visi adalah gambaran kedepan perusahaan anda dalam 20 tahun kedepan. Akan seperti apa perusahaan di masa depan, itu akan ditentukan lewat visi. Sedangkan misi adalah cara-cara atau strategi-strategi yang akan diterapakn perusahaan dalam mencapai visi perusahaan. Jika visi misi dan perusahaan sudah jelas maka tinggal menjalankan bisnis dengan berpacuan pada visi dan misi perusahaan tersebut.
4. Fokus

Seorang pebisnis harus fokus pada bisnisnya. Jangan sampai konsentrasi anda terbelah karena urusan lain. Bila perlu tidurlah di toko/perusahaan Anda agar konsentrasi anda tidak terpecah. Banyak usaha bisnis yang gagal karena tidak fokus. Serakah merupakan salah satu sifat yang kerap muncul dalam berbisnis. Serakah disini diartikan sebagai pluralisme bisnis. Jadi Anda melakukan bisnis lain padahal bisnis anda yang awal belum setabil. Hal ini dapat mempengaruhi bisnis Anda yang pertama.
5. Evaluasi 
Setelah Anda menjalan bisnis, evaluasilah dibagian mana Anda jatuh atau aspek mana yang kurang. Perbaiki secara berkala bagian tersebut dan tetap berfokus pada aspek lainnya. Misalnya target penjualan anda tidak tercapai maka telitilah bagian mana yang menyebabkan penjualan kurang.
 Misalnya bagian marketing. Marketing dalam bisnis anda masih kurang efektif oleh karena itu cari jalan lain, anda bisa saja mencontoh lawan yang memiliki usaha sejenis. Bagaimana mereka memasarkan produk mereka. Ingat ATM? Amati, Tiru, Modifikasi. Ingat ini bukan plagiat, namun smart. Kenapa smart? karena kita belajar dari kesalahan orang lain dan kesuksesan orang lain.
6. Mental 

Sebagai seorang pebisnis Anda harus memiliki mental yang kuat. Jangan mudah menyerah pada persoalan-persoalan dalam bisnis seperti kesulitan modal. Sebagaimana pengusaha yang cerdas, ubahlah masalah tersebut menjadi tantangan tersendiri atau bahkan menjadi motivasi Anda untuk dapat menyelesaikannya.
7. Relationship
Bangunalah relasi yang baik dengan semua orang baik customer, karyawan, maupun rekan usaha. Sebuah bisnis dapat bertahan jika Anda memiliki citra dan hubungan yang baik dengan semua orang. Berusahalah menekan ego untuk sukses berbisnis.
8. Buatlah beberapa alterantif

Kemungkinan terburuk dalam bisnis pastinya akan ada. Mulai dari turunnya penjualan hingga gulung tikar. Segeralah membuat alternatif-alternatif solusi apabila terjadi hal-hal buruk. Buatlah alternatif tadi berdasarkan riset pasar seperti riset alternatif bahan baku produk termurah, riset konsumen, dan lain sebagainya.
Berdasarkan riset tersebut anda akan melihat beberapa alterantif, seperti portofolio produk atau membuka bisnis baru. Ingatlah pepatah berikut ini, “ Jangan taruh telur dalam satu keranjang ” sama halnya dengan bisnis jangan investasikan uang Anda hanya dalam satu bisnis. Sehingga ketika salah satu bisnis anda terpuruk anda akan segera mendapatkan dana segar dari portofolio bisnis yang anda bangun.
9. Bekerja keras

Curahkan semua kemampuan anda, hidup mati anda pada bisnis anda. Bekerja sepenuh hati merupakan ikhtiar terbaik untuk menjalankan bisnis. Jangan mengeluh atas apa yang menjadi kosekuensi dari keputusan anda.
10. Inovasi 
Dalam life cycle of product. Produk yang sudah berada pada masa decline sebaiknya Anda beri sentuhan inovasi di dalamnya. Perlu anda ketahui bahwa life cycle produk mengalami empat tahapan yakni introduction, growth, maturity, dan decline. Decline merupakan tahapan paling berbahaya dalam sebuah siklus produk. Decline ditandai dengan menurunnya penjualan, dan menurunya brand image suatu produk. Strategi yang biasa dilakukan adalah rebranding.
Pernah melihat iklan es krim magnum yang sangat booming di tahun 2010? Ya, es krim magnum telah melakukan rebranding dengan  mengubah logo, kemasan, dan terutama brand image. Iklan magnum yang  berkesan istana, galamour, kehidupan raja sangat mengena dibenak konsumen bahwa memakan es krim ini bagaikan seorang raja yang sangat makmur dan glamour. Itulah salah satu strategi yang biasa dilakukan. Strategi yang lain adalah mengeluarkan produk baru.
SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar