Segmentasi Pasar PT Indofood
Pasar mie instant
di Indonesia dapat dikelompokkan menurut kisaran harga jual produk. Berdasarkan
evaluasi data penjualan divisi penelitian dan pengembangan indofood, segmen
bawah untuk harga kurang dari Rp 2000,00 per bungkus mencakup kira-kira 15%
dari seluruh pasar mie instant. Indofood mengaku menguasai pangsa pasar dengan
merk Indomie, Supermie,dan Sarimie Di kelas menengah yang harganya Rp 2000,00
sampai dengan Rp 3000,00 perbungus, Indofood menyerbu dngan merk Indomie
spesial, Supermi, dan Sarimi. Inilah segmen pasar terbesar yakni mencapai 70%
dari produk indofood.
Di kelas atas,
Indofood menawarkan produknya di atas Rp 3000,00 dengan merk Indomie Special
Quality dan Supermi Super. Produk Indofood ini hampir tidak memiliki tandingan
karena 99% pangsa pasar di kelas ini dikuasai Indofood. Dominasi Indofood dalam
bisnis mie instant didukung oleh adanya kebijakan pemerintah yang bersifat
protektif, yaitu dengan memasukkannya dalam Daftar Negatif Investasi (DNI) yag
berarti pemerintah tidak mengizinkan investasi baru.
Strategi utama yang dilakukan oleh Indofood dalam
memasarkan produknya adalah Concentric Diversfication Strategi. Strategi ini
dilakukan dengan menambah produk yang baru tetapi masih saling berhubungan. Ini
terlihat dari semakin banyaknya produk mie instant yang dihasilkan yang
disesuaikan dengan kebutuhan pangsa pasar. Selain itu dilakukan diversifikasi
harga dengan merubah bentuk dan rasanya.
Selain itu Indofood juga menerapkan strategi Penetrasi
Pasar, yaitu berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood
telah memperbanyak tenaga penjual, menambah biaya advertising (melalui iklan di
Televisi, majalah, dan surat kabar), menawarkan promosi penjualan ekstensif,
dan meningkatkan publikasi. Hingga saat ini produk mie instant yang dihasilkan PT
Indofood rata-rata 9.7 milyar bungkus per tahun,dengan klasifikasi peruntukan
seperti yang telah dijelaskan di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar