BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Agama dan Filsafat
1.
Definisi
Agama
Kata agama dalam Kitab suci Al-Qur'an dan
hadits Nabi mempunyai makna antara lain: pahala dan balasan, ketaatan dan
penghambaan, kekuasaan, syariat dan hukum, umat, kepasrahan dan penyerahan
mutlak, aqidah, cinta, akhlak yang baik, kemuliaan, cahaya, kehidupan hakiki,
amar ma'ruf nahi munkar, amanat dan menepati janji, menuntut ilmu dan beramal
dengannya, dan puncak kesempurnaan akal.
Agama ialah suatu sistem credo (tata
keyakinan), ritus (peribadatan) dan sistem norma yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan alam lainnya sesuai tata ketentuan
yang telah ditetapkan.
Jadi
kebenaran agama bukan hasil usaha manusia. Manusia tinggal menerima begitu saja
sebagai paket dari Tuhan. Sedangkan agama mendasarkan pada otoritas wahyu.
Menurut
sumbernya agama dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Agama samawi (agama wahyu atau langit)
2. Agama budaya (agama bumi)
Contoh
dari agama samawi salah satumya adalah islam. Agama islam adalah wahyu dari
Allah yang diturunkan pada rosul-Nya sebagai suatu sistem keyakinan dan tata
aturan yang mengatur segala pri kehidupan dan kehidupan manusia dalam hubungan
nya dengan Tuhan, sesama makhluk maupun alam yang bertujuan mencari keridhoan
Allah serta keselamatan dunia dan akhirat.
Agama
islam bersumber dari kitab suci yaitu modifikasi wahyu Allah swt untuk umat
manusia di atas planet bumi berupa Al quran sebagai penyempurna wahyu-wahyu
Allah sebelumnya.
2.
Definisi
Filsafat
Kata
"filsafat" berasal dari bahasa Yunani, philosophia: philein artinya
cinta, mencintai, philos pecinta, sophia kebijaksanaan atau hikmat. Jadi
filsafat artinya "cinta akan kebijaksanaan". Cinta artinya hasrat
yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan
artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.
Filsafat
adalah suatu ilmu, meskipun bukan ilmu biasa, yang berusaha menyelidiki hakikat
segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran.
Perbedaan
mendasar antara "filsafat" dan "ilmu (spesial)" atau
"sains". Ilmu membatasi wilayahnya sejauh alam yang dapat dialami, dapat
diindera, atau alam empiris. Ilmu menghadapi soalnya dengan pertanyaan
"bagaimana" dan "apa sebabnya". Filsafat mencakup
pertanyaan-pertanyaan mengenai makna, kebenaran, dan hubungan logis di antara
ide-ide dasar (keyakinan, asumsi dan konsep) yang tidak dapat dipecahkan dengan
ilmu empiris.
Filsafat ialah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal hakikat yang ada
Filsafat ialah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal hakikat yang ada
B.
Hubungan Antara Agama dan
Filsafat
Menurut Prof. Nasrun SH.,
mengemukakan bahwa filsafat yang sejati haruslah berdasarkan kepada agama.
Malah filsafat yang sejati itu terkandung dalam agama. Apabila filsafat tidak
berdasarkan kepada agama dan filsafat hanya semata-mata berdasarkan akal
pikiran saja maka filsafat tersebut tidak akan memuat kebenaran objektif,
karena yang memberikan pandangan dan putusan adalah akal pikiran. Sedangkan
kesanggupan akal pikiran itu terbatas, sehingga filsafat yang berdasarkan pada
akal pikiran semata tidak akan sanggup memberi keputusan bagi manusia, terutama
dalam tingkat pemahamannya terhadap yang ghaib.
Agama merupakan sesuatu
yang ada, karena keberadaannya itulah, agama dikatakan pengkajian filsafat. Landasan
agama atau tauhid merupakan landasan utama yang perlu diperhatikan dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk keselamatan di dunia dan menjadi
bekal di akhirat nanti.
Filsafat merupakan
pertolongan yang sangat penting pula pengaruhnya terhadap seluruh sikap dan
pandangan orang, karena filsafat justru hendak memberikan dasar-dasar yang
terdalam mengenai hakikat manusia dan dunia. Ada beberapa hal yang penting
dalam agama yaitu : menyakini adanya Tuhan yang menciptakan semua yang ada
dilangit dan dibumi dan mengatur semua kehidupan manusia, adanya kebajikan,
sifat buruk dan baik dan lain sebagainya,juga diselidiki oleh filsafat karena
itu merupakan atau mungkin ada secara umum kebenaran dalam agama didasarkan
pada wahyu atau firman-firman Allah,
sedangkan kebenaran dalam filsafat didasarkan pada pikiran belaka, agama telah menegaskan bahwa agama itu untuk
orang-orang yang berakal dan berilmu pengetahuan. Maksudnya adalah dalam agama
terutama agama islam adanya aturan-aturan yang ditetapkan Allah, dimana aturah
Allah adalah wajib, sunat, haram, makhru dan mubah.
v Persamaan Agama dan Filsafat
Filsafat berdasarkan
otoritas akal murni secara bebas dalam penyelidikan terhadap kenyataan dan
pengalaman terutama dikaitkan dengan kehidupan manusia. Sedangkan agama
mendasarkan pada otoritas wahyu.
v Perbedaan Agama dan Filsafat
Drs. H. Abu Ahmadi, dalam
bukunya ”Filsafat Islam” menguraikan tentang perbedaan-perbedaan antara
filsafat dan agama:
1. Filsafat berarti
memikir, jadi yang penting yaitu ia dapat berpikir, sedangkan agama berarti
mengabdikan diri, jadi yang penting yaitu hidup secara beragama sesuai dengan
aturan-aturan agama itu.
2. Menurut William
Temple, filsafat adalah menuntut pengetahuan untuk memaham, sedangkan agama
menuntut pengetahuan untuk beribadat yang terutama hubungan manusia dengan
Tuhan.
3. C.S. Lewis membedakan
enjoyment dan contemplation, misalnya laki-laki mencintai perempuan. Rasa cinta
disebut enjoyment, sedangkan memikirkan rasa cintanya disebut contemplation,
yaitu memikirkan pikiran si pecinta tentang rasa cintanya itu. Sedangkan agama
dapat dikiaskan dengan enjoyment atau rasa cinta seseorang, rasa pengabdian
(dedication) atau contentment.
4. Filsafat banyak
berhubungan dengan pikiran yang dingin dan tenang, sedangkan agama banyak
berhubungan dengan hati.
5. Filsafat dapat
diumpamakan seperti air telaga yang tenang dan jernih dan dapat dilihat
dasarnya. Sedangkan agama dapat diumpamakan sebagai air sungai yang terjun dari
bendungan dengan gemuruhnya.
6. Seorang ahli filsafat
jika berhadapan dengan penganut aliran atau paham lain biasanya bersikap lunak.
Sedangkan agama, bagi pemeluk-pemeluknya akan mempertahankan agamanya dengan
habis-habisan, sebab mereka telah terikat dan mengabdikan diri.
7. Filsafat, walaupun
bersifat tenang dalam pekerjaanya, tetapi sering mengeruhkan pikiran
pemeluknya. Sedangkan agama, disamping memenuhi pemeluknya dengan semangat dan
perasaan pengabdian diri, tetapi juga mempunyai efek menenangkan jiwa
pemeluknya.
8. Ahli filsafat ingin
mencari kelemahan dalam tiap-tiap pendirian dan argumen walaupun argumennya
sendiri. Sedangkan dalam agama, filsafat sangatlah penting peranannya dalam
mempelajari agama.
Dimana dapat dikatakan
hubungan filsafat dengan agama diantaranya : setiap orang diharapkan merenung
dalamhikmah untuk menjadi prosesn pendidikan dan usaha-usaha pendidkan suatu
bangsa guna mempersiapkan generasi muda dan warga negara agar beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga negara sadar dan insaf
tentang hidup serta mempunyai tauladan yang dapat dijadikan perinsip dan
keyakinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar