Senin, 19 Oktober 2015

Agama dan Filsafat



BAB II
PEMBAHASAN

A.                       Definisi Agama dan Filsafat 
1.            Definisi Agama
Kata agama dalam Kitab suci Al-Qur'an dan hadits Nabi mempunyai makna antara lain: pahala dan balasan, ketaatan dan penghambaan, kekuasaan, syariat dan hukum, umat, kepasrahan dan penyerahan mutlak, aqidah, cinta, akhlak yang baik, kemuliaan, cahaya, kehidupan hakiki, amar ma'ruf nahi munkar, amanat dan menepati janji, menuntut ilmu dan beramal dengannya, dan puncak kesempurnaan akal.
Agama ialah suatu sistem credo (tata keyakinan), ritus (peribadatan) dan sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan alam lainnya sesuai tata ketentuan yang telah ditetapkan.
Jadi kebenaran agama bukan hasil usaha manusia. Manusia tinggal menerima begitu saja sebagai paket dari Tuhan. Sedangkan agama mendasarkan pada otoritas wahyu.
Menurut sumbernya agama dibagi menjadi 2 yaitu:
1.      Agama samawi (agama wahyu atau langit)
2.      Agama budaya (agama bumi)
Contoh dari agama samawi salah satumya adalah islam. Agama islam adalah wahyu dari Allah yang diturunkan pada rosul-Nya sebagai suatu sistem keyakinan dan tata aturan yang mengatur segala pri kehidupan dan kehidupan manusia dalam hubungan nya dengan Tuhan, sesama makhluk maupun alam yang bertujuan mencari keridhoan Allah serta keselamatan dunia dan akhirat.
Agama islam bersumber dari kitab suci yaitu modifikasi wahyu Allah swt untuk umat manusia di atas planet bumi berupa Al quran sebagai penyempurna wahyu-wahyu Allah sebelumnya.
2.            Definisi Filsafat
Kata "filsafat" berasal dari bahasa Yunani, philosophia: philein artinya cinta, mencintai, philos pecinta, sophia kebijaksanaan atau hikmat. Jadi filsafat artinya "cinta akan kebijaksanaan". Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.
Filsafat adalah suatu ilmu, meskipun bukan ilmu biasa, yang berusaha menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran.
Perbedaan mendasar antara "filsafat" dan "ilmu (spesial)" atau "sains". Ilmu membatasi wilayahnya sejauh alam yang dapat dialami, dapat diindera, atau alam empiris. Ilmu menghadapi soalnya dengan pertanyaan "bagaimana" dan "apa sebabnya". Filsafat mencakup pertanyaan-pertanyaan mengenai makna, kebenaran, dan hubungan logis di antara ide-ide dasar (keyakinan, asumsi dan konsep) yang tidak dapat dipecahkan dengan ilmu empiris.
Filsafat ialah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal hakikat yang ada
B.                        Hubungan Antara Agama dan Filsafat
Menurut Prof. Nasrun SH., mengemukakan bahwa filsafat yang sejati haruslah berdasarkan kepada agama. Malah filsafat yang sejati itu terkandung dalam agama. Apabila filsafat tidak berdasarkan kepada agama dan filsafat hanya semata-mata berdasarkan akal pikiran saja maka filsafat tersebut tidak akan memuat kebenaran objektif, karena yang memberikan pandangan dan putusan adalah akal pikiran. Sedangkan kesanggupan akal pikiran itu terbatas, sehingga filsafat yang berdasarkan pada akal pikiran semata tidak akan sanggup memberi keputusan bagi manusia, terutama dalam tingkat pemahamannya terhadap yang ghaib.
Agama merupakan sesuatu yang ada, karena keberadaannya itulah, agama dikatakan pengkajian filsafat. Landasan agama atau tauhid merupakan landasan utama yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk keselamatan di dunia dan menjadi bekal di akhirat nanti.
Filsafat merupakan pertolongan yang sangat penting pula pengaruhnya terhadap seluruh sikap dan pandangan orang, karena filsafat justru hendak memberikan dasar-dasar yang terdalam mengenai hakikat manusia dan dunia. Ada beberapa hal yang penting dalam agama yaitu : menyakini adanya Tuhan yang menciptakan semua yang ada dilangit dan dibumi dan mengatur semua kehidupan manusia, adanya kebajikan, sifat buruk dan baik dan lain sebagainya,juga diselidiki oleh filsafat karena itu merupakan atau mungkin ada secara umum kebenaran dalam agama didasarkan pada wahyu atau firman-firman Allah, sedangkan kebenaran dalam filsafat didasarkan pada pikiran belaka, agama telah menegaskan bahwa agama itu untuk orang-orang yang berakal dan berilmu pengetahuan. Maksudnya adalah dalam agama terutama agama islam adanya aturan-aturan yang ditetapkan Allah, dimana aturah Allah adalah wajib, sunat, haram, makhru dan mubah.
v     Persamaan Agama dan Filsafat
Filsafat berdasarkan otoritas akal murni secara bebas dalam penyelidikan terhadap kenyataan dan pengalaman terutama dikaitkan dengan kehidupan manusia. Sedangkan agama mendasarkan pada otoritas wahyu.
v     Perbedaan Agama dan Filsafat
Drs. H. Abu Ahmadi, dalam bukunya ”Filsafat Islam” menguraikan tentang perbedaan-perbedaan antara filsafat dan agama:
1. Filsafat berarti memikir, jadi yang penting yaitu ia dapat berpikir, sedangkan agama berarti mengabdikan diri, jadi yang penting yaitu hidup secara beragama sesuai dengan aturan-aturan agama itu.
2. Menurut William Temple, filsafat adalah menuntut pengetahuan untuk memaham, sedangkan agama menuntut pengetahuan untuk beribadat yang terutama hubungan manusia dengan Tuhan.
3. C.S. Lewis membedakan enjoyment dan contemplation, misalnya laki-laki mencintai perempuan. Rasa cinta disebut enjoyment, sedangkan memikirkan rasa cintanya disebut contemplation, yaitu memikirkan pikiran si pecinta tentang rasa cintanya itu. Sedangkan agama dapat dikiaskan dengan enjoyment atau rasa cinta seseorang, rasa pengabdian (dedication) atau contentment.
4. Filsafat banyak berhubungan dengan pikiran yang dingin dan tenang, sedangkan agama banyak berhubungan dengan hati.
5. Filsafat dapat diumpamakan seperti air telaga yang tenang dan jernih dan dapat dilihat dasarnya. Sedangkan agama dapat diumpamakan sebagai air sungai yang terjun dari bendungan dengan gemuruhnya.
6. Seorang ahli filsafat jika berhadapan dengan penganut aliran atau paham lain biasanya bersikap lunak. Sedangkan agama, bagi pemeluk-pemeluknya akan mempertahankan agamanya dengan habis-habisan, sebab mereka telah terikat dan mengabdikan diri.
7. Filsafat, walaupun bersifat tenang dalam pekerjaanya, tetapi sering mengeruhkan pikiran pemeluknya. Sedangkan agama, disamping memenuhi pemeluknya dengan semangat dan perasaan pengabdian diri, tetapi juga mempunyai efek menenangkan jiwa pemeluknya.
8. Ahli filsafat ingin mencari kelemahan dalam tiap-tiap pendirian dan argumen walaupun argumennya sendiri. Sedangkan dalam agama, filsafat sangatlah penting peranannya dalam mempelajari agama.
Dimana dapat dikatakan hubungan filsafat dengan agama diantaranya : setiap orang diharapkan merenung dalamhikmah untuk menjadi prosesn pendidikan dan usaha-usaha pendidkan suatu bangsa guna mempersiapkan generasi muda dan warga negara agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga negara sadar dan insaf tentang hidup serta mempunyai tauladan yang dapat dijadikan perinsip dan keyakinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar