1.
Kelebihan dan Kekurangan Mobile Device Management
Kelebihan Mobile Device Management :
• Melacak
lokasi perangkat smartphone, tablet dan notebook yang berbasis android, iPhone
(IOS) atau windows yang menampilkanriwayat lokasi-lokasi yang penah didatangi.
• Mamantau
dan mengaudit aktivitas pengguna perangkat mobile, antara lain melihat data
panggilan, pesan-pesan sms, aplikasi-aplikasi yang diintalasi dan dihapusoleh
pengguna dan informasi perangkat ( OS, hardware, operator mobile )
• Menerima
notifikasi tentang peristiwa-peristiwa tertentu, misalnya ketika staf
meninggalkan area tertentu.
• Melakukan
instalisasi aplikasi dan pembaruan versi aplikasi pada suatu perangkat atau
group perangkat mobile secara simultan dari jarak jauh.
• Mengamankan
data penting di dalam perangkat mobile dengan cara mengunci perangakat atau
menghapus data ketika perangkat dicuri atau hilang, yang dikirim melalui sms (
tidak memerlukan koneksi internet )
• Menghemat
biaya SMS karna sistem dapat mengirim pesan, tautan WEBdan lokasi tanpa melaui
SMS kepada perangkat atau group perangkat mobile.
• Memblokir
aplikasi-aplikasi yang tak diinginkan ( misalnya spyware) didalam perangkat
mobile dari jarak jauh.
• Seiring
laju perkembangan mobilitas saat ini, apalagi ketika mobilitas diikuti
trenbring your own device (BYOD), merangsek kelingkungan korporasi atau
enterprise, lahir satu kebutuhan baru di lingkungan TI. Korporasi membutuhkan
perkakas atau tools untuk mengatur berbagai perangkat bergerak ( mobile )
seperti ponsel pintar atau komputer tablet, sehingga policydan konfigurasi yang
sudah ditetapkan departemen TI dapat diterapkan pada perangkat-perangkat
tersebut. Tools berbasis software inilah yang kemudian dikenal dengan MDM.
Kekurangan Mobile Device Management :
·
Harga yang sangat tinggi
2.
Manfaat Yang Ditawarkan Mobile Device Management
Biasanya solusi mencakup komponen
server, yang mengirim perintah manajemen untuk perangkat mobile, dan komponen
klien, yang berjalan pada handset dan menerima dan melaksanakan perintah
manajemen. Dalam beberapa kasus, satu vendor dapat memberikan baik klien dan
server, di client dan server lain akan datang dari sumber yang berbeda.
Manajemen perangkat mobile telah
berkembang dari waktu ke waktu. Pada awalnya itu perlu untuk menyambung ke
handset atau memasang SIM dalam rangka untuk membuat perubahan dan pembaruan;
skalabilitas adalah masalah.
Salah satu langkah berikutnya adalah
untuk memungkinkan update client-dimulai, mirip dengan ketika pengguna meminta
Windows Update.
Remote manajemen pusat, dengan
menggunakan perintah yang dikirimkan melalui udara, adalah langkah berikutnya.
Administrator pada operator seluler, pusat data perusahaan IT atau handset OEM
dapat menggunakan konsol administrasi untuk memperbarui atau mengkonfigurasi
salah satu handset, kelompok atau kelompok handset. Hal ini memberikan manfaat
skalabilitas sangat berguna ketika armada perangkat dikelola adalah besar dalam
ukuran.
Manajemen perangkat platform perangkat
lunak memastikan bahwa pengguna akhir manfaat dari plug and play layanan data
untuk perangkat apa pun yang mereka gunakan. Platform tersebut dapat secara
otomatis mendeteksi perangkat dalam jaringan, mengirim mereka pengaturan untuk
kegunaan segera dan terus. Proses ini sepenuhnya otomatis, menyimpan sejarah
perangkat yang digunakan dan mengirimkan pengaturan hanya untuk perangkat
pelanggan yang tidak ditetapkan sebelumnya, kadang-kadang dengan kecepatan
mencapai 50 over-the-air pengaturan file pembaruan per detik. Sistem manajemen
perangkat dapat memberikan fungsi ini dengan menyaring pasangan IMEI / IMSI.
3.
Contoh Permasalahan Mobile Device Management
MDM sebenarnya bukan barang baru.
Perangkat lunak ini dapat membantu pengelolaan peralatan korporasi maupun
peralatan yang diiliki pribadi (BYOD), dan implementasinya da[at dilakukan pada
datacenter milik perusahaan, mauun melalui saas dan juga cloud.
Ada banyak nama besar yang menawarkan
MDM, seprti IBM, SAP, Symantec, TrendMicro, McAfEE, dan LanDesk. Namun menurut
rilis terakhir evaluasi lewat gartner lewat magic quadrant nya, nama-nama
tersebut justru tidak termasuk dalam katageri
“Leader and Visioner”. Justru ada nama-nama baru yang disebutkan
gartner. Seperti mobilelron, AirWatch, dan fiberlink.
Secara strategis, pengaturan BYOD dapat
dilakukan melalui dua cara pendekatan. Pertama, pendekatan Walled Garden.
Biasanya dengan cara ini, kontrol aplikasi atau media ada di tangan operator
telekomunikasi. Menurut saya, hal ini tidak sesuai jika diimplementasikan oleh
perusahaan besar.
Kemudian, ada pula pendekatan Enterprise
Workspace. Nah, ini adalah cara yang biasa dilaksanakan oleh perusahan,
sehingga perusahaan memiliki kontrol penuh terhadap semua perangkat, bahkan
termasuk aplikasi, content, dan medianya. Hal ini tanpa mengorbankan
kepentingan si pemilik perangkat bergerak.
Aneka feature pada MDM akan sangat dibutuhkan oleh korporasi
setelah mereka masuk dalam platform baru, yaitu mobilitas. Sebenarnya ada
bermacam-macam software yang dapat memecahkan masalah seputar platform mobile
di lingkungan TI enterprise. Namun yang dibutuhkan adalah sebuah solusi
menyeluruh. Nah, di sinilah MDM menunjukkan peran yang signifikan dalam
mendukung kebutuhan mobilitas di perusahaan, akibat meningkatnya permintaan
para pengguna dan beragamnya perangkat bergerak yang ingin mereka gunakan di
lingkungan perusahaan.
Dulu, kebanyakan enterprise hanya
menggunakan BlackBerry sebagai perangkat mobile standar perusahaan. Walhasil
hal ini tidak menyusahkan. Pasalnya, orang TI cukup mengelola satu macam sistem
operasi saja sehingga lebih memudahkan mereka. Maka, MDM belum terlalu
dibutuhkan.
Namun sekarang, perangkat mobile kian
menjamur. Selain iPad, kita juga mengenal berbagai perangkat berbasis Android,
seperti yang dibuat Samsung, HTC, Motorola, LG, Sony, Google, dan sebagainya.
Perangkat tersebut hadir dalam bentuk ponsel pintar maupun komputer tablet.
Belum lagi sistem operasi Windows Mobile 8 yang mungkin dirilis Microsoft tahun
depan. Untuk pengelolaan yang lebih efisien dan efektif, mau tak mau perusahaan
harus menggunakan satu sistem, yaitu MDM.
Untuk itu, MDM yang akan dipilih
sebaiknya memiliki berbagai kemampuan untuk mengelola dan mendukung aplikasi
mobile, baik dari sisi content (isi dan datanya) maupun sistem operasinya.
Komponen apa yang harus dimiliki sebuah solusi MDM? Antara lain, Configuration,
Update, Patches/Fixes, Backup/Restore, Provisioning, otorisasi software
monitoring, Transcode, Hosting, MEAPs (Managed Mobile Enterprise Application
Platforms), Development, dan sinkronisasi background.
Selain itu, MDM pun harus memiliki
kemampuan Network Service Management untuk mendapatkan informasi dari perangkat
seluler dan jaringan. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat mengetahui lokasi
penggunaan Procurement dan Provision, Reporting, Helpdesk/Support, Usage,
Service, dan Contact. Adapula fungsi Hardware Management yang mencakup
manajemen aset, seperti provisioning dan
support. Di dalam fungsi ini harus ada Procurement, Provisioning,
Asset/inventory, Activation, Deactivation, Shipping, Imaging, Performance,
Battery Life, Memory, dan sebagainya.
Yang tidak boleh ketinggalan dan tidak
kalah pentingnya adalah MDM harus
memiliki feature Security Management demi meraih pengetatan keamanan perangkat,
otentikasi, dan enkripsi. Feature ini umumnya mencakupkan berbagai kemampuan,
seperti Remote Wipe, Remote lock, Secure Configuration, Policy Enforcement
Password-enabled, Encryption, Authentication, Firewall, Antivirus, Mobile VPN,
dan sebagainya.
Nah, sebelum departemen TI kebanjiran
permintaan user tentang penggunaan perangkat mobile, sebelum para staf divisi
Support Anda angkat tangan melayani user, dan sebelum data perusahaan bocor
karena banyak pengguna menggunakan atau memindahkan data perusahaan ke layanan
semacam DropBox, sebaiknya bersiaplah dengan MDM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar