Selasa, 20 Oktober 2015

Kelebihan dan Kekurangan, Manfaat dan Contoh Permasalahan Mobile Device Management



1.           Kelebihan dan Kekurangan Mobile Device Management
Kelebihan Mobile Device Management  :
           Melacak lokasi perangkat smartphone, tablet dan notebook yang berbasis android, iPhone (IOS) atau windows yang menampilkanriwayat lokasi-lokasi yang penah didatangi.
           Mamantau dan mengaudit aktivitas pengguna perangkat mobile, antara lain melihat data panggilan, pesan-pesan sms, aplikasi-aplikasi yang diintalasi dan dihapusoleh pengguna dan informasi perangkat ( OS, hardware, operator mobile )
           Menerima notifikasi tentang peristiwa-peristiwa tertentu, misalnya ketika staf meninggalkan area tertentu.
           Melakukan instalisasi aplikasi dan pembaruan versi aplikasi pada suatu perangkat atau group perangkat mobile secara simultan dari jarak jauh.
           Mengamankan data penting di dalam perangkat mobile dengan cara mengunci perangakat atau menghapus data ketika perangkat dicuri atau hilang, yang dikirim melalui sms ( tidak memerlukan koneksi internet )
           Menghemat biaya SMS karna sistem dapat mengirim pesan, tautan WEBdan lokasi tanpa melaui SMS kepada perangkat atau group perangkat mobile.
           Memblokir aplikasi-aplikasi yang tak diinginkan ( misalnya spyware) didalam perangkat mobile dari jarak jauh.
           Seiring laju perkembangan mobilitas saat ini, apalagi ketika mobilitas diikuti trenbring your own device (BYOD), merangsek kelingkungan korporasi atau enterprise, lahir satu kebutuhan baru di lingkungan TI. Korporasi membutuhkan perkakas atau tools untuk mengatur berbagai perangkat bergerak ( mobile ) seperti ponsel pintar atau komputer tablet, sehingga policydan konfigurasi yang sudah ditetapkan departemen TI dapat diterapkan pada perangkat-perangkat tersebut. Tools berbasis software inilah yang kemudian dikenal dengan MDM.
Kekurangan Mobile Device Management          :
·         Harga yang sangat tinggi
2.         Manfaat Yang Ditawarkan Mobile Device Management
Biasanya solusi mencakup komponen server, yang mengirim perintah manajemen untuk perangkat mobile, dan komponen klien, yang berjalan pada handset dan menerima dan melaksanakan perintah manajemen. Dalam beberapa kasus, satu vendor dapat memberikan baik klien dan server, di client dan server lain akan datang dari sumber yang berbeda.
Manajemen perangkat mobile telah berkembang dari waktu ke waktu. Pada awalnya itu perlu untuk menyambung ke handset atau memasang SIM dalam rangka untuk membuat perubahan dan pembaruan; skalabilitas adalah masalah.
Salah satu langkah berikutnya adalah untuk memungkinkan update client-dimulai, mirip dengan ketika pengguna meminta Windows Update.
Remote manajemen pusat, dengan menggunakan perintah yang dikirimkan melalui udara, adalah langkah berikutnya. Administrator pada operator seluler, pusat data perusahaan IT atau handset OEM dapat menggunakan konsol administrasi untuk memperbarui atau mengkonfigurasi salah satu handset, kelompok atau kelompok handset. Hal ini memberikan manfaat skalabilitas sangat berguna ketika armada perangkat dikelola adalah besar dalam ukuran.
Manajemen perangkat platform perangkat lunak memastikan bahwa pengguna akhir manfaat dari plug and play layanan data untuk perangkat apa pun yang mereka gunakan. Platform tersebut dapat secara otomatis mendeteksi perangkat dalam jaringan, mengirim mereka pengaturan untuk kegunaan segera dan terus. Proses ini sepenuhnya otomatis, menyimpan sejarah perangkat yang digunakan dan mengirimkan pengaturan hanya untuk perangkat pelanggan yang tidak ditetapkan sebelumnya, kadang-kadang dengan kecepatan mencapai 50 over-the-air pengaturan file pembaruan per detik. Sistem manajemen perangkat dapat memberikan fungsi ini dengan menyaring pasangan IMEI / IMSI.
3.         Contoh Permasalahan Mobile Device Management
MDM sebenarnya bukan barang baru. Perangkat lunak ini dapat membantu pengelolaan peralatan korporasi maupun peralatan yang diiliki pribadi (BYOD), dan implementasinya da[at dilakukan pada datacenter milik perusahaan, mauun melalui saas dan juga cloud.
Ada banyak nama besar yang menawarkan MDM, seprti IBM, SAP, Symantec, TrendMicro, McAfEE, dan LanDesk. Namun menurut rilis terakhir evaluasi lewat gartner lewat magic quadrant nya, nama-nama tersebut justru tidak termasuk dalam katageri  “Leader and Visioner”. Justru ada nama-nama baru yang disebutkan gartner. Seperti mobilelron, AirWatch, dan fiberlink.
Secara strategis, pengaturan BYOD dapat dilakukan melalui dua cara pendekatan. Pertama, pendekatan Walled Garden. Biasanya dengan cara ini, kontrol aplikasi atau media ada di tangan operator telekomunikasi. Menurut saya, hal ini tidak sesuai jika diimplementasikan oleh perusahaan besar.
Kemudian, ada pula pendekatan Enterprise Workspace. Nah, ini adalah cara yang biasa dilaksanakan oleh perusahan, sehingga perusahaan memiliki kontrol penuh terhadap semua perangkat, bahkan termasuk aplikasi, content, dan medianya. Hal ini tanpa mengorbankan kepentingan si pemilik perangkat bergerak.
Aneka feature pada  MDM akan sangat dibutuhkan oleh korporasi setelah mereka masuk dalam platform baru, yaitu mobilitas. Sebenarnya ada bermacam-macam software yang dapat memecahkan masalah seputar platform mobile di lingkungan TI enterprise. Namun yang dibutuhkan adalah sebuah solusi menyeluruh. Nah, di sinilah MDM menunjukkan peran yang signifikan dalam mendukung kebutuhan mobilitas di perusahaan, akibat meningkatnya permintaan para pengguna dan beragamnya perangkat bergerak yang ingin mereka gunakan di lingkungan perusahaan.

Dulu, kebanyakan enterprise hanya menggunakan BlackBerry sebagai perangkat mobile standar perusahaan. Walhasil hal ini tidak menyusahkan. Pasalnya, orang TI cukup mengelola satu macam sistem operasi saja sehingga lebih memudahkan mereka. Maka, MDM belum terlalu dibutuhkan.
Namun sekarang, perangkat mobile kian menjamur. Selain iPad, kita juga mengenal berbagai perangkat berbasis Android, seperti yang dibuat Samsung, HTC, Motorola, LG, Sony, Google, dan sebagainya. Perangkat tersebut hadir dalam bentuk ponsel pintar maupun komputer tablet. Belum lagi sistem operasi Windows Mobile 8 yang mungkin dirilis Microsoft tahun depan. Untuk pengelolaan yang lebih efisien dan efektif, mau tak mau perusahaan harus menggunakan satu sistem, yaitu MDM.
Untuk itu, MDM yang akan dipilih sebaiknya memiliki berbagai kemampuan untuk mengelola dan mendukung aplikasi mobile, baik dari sisi content (isi dan datanya) maupun sistem operasinya. Komponen apa yang harus dimiliki sebuah solusi MDM? Antara lain, Configuration, Update, Patches/Fixes, Backup/Restore, Provisioning, otorisasi software monitoring, Transcode, Hosting, MEAPs (Managed Mobile Enterprise Application Platforms), Development, dan sinkronisasi background.
Selain itu, MDM pun harus memiliki kemampuan Network Service Management untuk mendapatkan informasi dari perangkat seluler dan jaringan. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat mengetahui lokasi penggunaan Procurement dan Provision, Reporting, Helpdesk/Support, Usage, Service, dan Contact. Adapula fungsi Hardware Management yang mencakup manajemen aset, seperti  provisioning dan support. Di dalam fungsi ini harus ada Procurement, Provisioning, Asset/inventory, Activation, Deactivation, Shipping, Imaging, Performance, Battery Life, Memory, dan sebagainya.
Yang tidak boleh ketinggalan dan tidak kalah pentingnya adalah MDM  harus memiliki feature Security Management demi meraih pengetatan keamanan perangkat, otentikasi, dan enkripsi. Feature ini umumnya mencakupkan berbagai kemampuan, seperti Remote Wipe, Remote lock, Secure Configuration, Policy Enforcement Password-enabled, Encryption, Authentication, Firewall, Antivirus, Mobile VPN, dan sebagainya.
Nah, sebelum departemen TI kebanjiran permintaan user tentang penggunaan perangkat mobile, sebelum para staf divisi Support Anda angkat tangan melayani user, dan sebelum data perusahaan bocor karena banyak pengguna menggunakan atau memindahkan data perusahaan ke layanan semacam DropBox, sebaiknya bersiaplah dengan MDM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar